Beberapa minggu lalu saya membaca sebuah link/blogpost dari suamigila.com yang berasal dari ReTweet teman saya di twitter.
Posting tersebut mengulas tentang: Swasembada di Indonesia.
Setelah membaca dengan seksama posting tersebut, saya merasa posting tersebut isinya lumayan namun terlalu panjang.
Posting tersebut menurut saya dapat disederhanakan lebih lanjut menjadi 1-3 paragraf saja dengan mengambil tema Comparative Advantage of Indonesia.
Teman-teman yang belajar ekonomi pasti mengenal tema dari comparative advantage – David Ricardo.
A Country could not fullfill all of their need alone. Suatu Negara memerlukan negara lainnya untuk memenuhi kebutuhannya dengan lebih baik.
Saya sendiri belum memahami dengan benar comparative advantage tersebut secara ekonomi. (Maklum anak Teknik Industri =D). At least I can mention some good link for you: Comparative Advantage.
Ilustrasinya seperti ini:
Dengan mengetahui bahwa Indoesia dapat memproduksi Cokelat Besar dan Bir, lalu apakah Indonesia harus memproduksi semuanya sendiri? Tentu tidak. Mari kita lihat ilustrasi selanjutnya:
Dari ilutrasi diatas, indonesia lebih baik memproduksi 20 batang cokelat yang hanya memerlukan waktu 20 menit dan menukarkan 10 batang cokelat dengan 1 botol bir yang diproduksi oleh Negara Swiss. Hal ini akan menghemat waktu kedua negara tersebut jika terjadi perdagangan dan spesialisasi antara kedua negara.
Ilustrasi diatas adalah sebuah ilustrasi sederhana, tentu untuk skala yang lebih kompleks saat ini, tidak hanya total produksi yang diperhitungkan, namun juga biaya, kebutuhan negara, lokasi geografis daerah, kebijakan dan juga teknologi.
Indonesia jelas memerlukan negara lainnya, tidak hanya negara maju untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut, misalnya: bahan bakar, teknologi, alat musik dan lainnya. We need, no I mean we MUST trade with other countries for our better life. Mungkin kalau yang sering mendapat sorotan di Negara Indonesia ini adalah pemenuhan basic needs yang harus dipenuhi oleh Negara ini.
Perlu kita ketahui bahwa tidak semua basic needs kita dapat dipenuhi oleh Negara ini. khususnya jika kita tahu bahwa produk tersebut tidak dapat diproduksi di negara ini, seperti gandum, kedelai, bahkan perlu kita akui bahwa kita kekurangan sapi untuk konsumsi.
Tentu kita juga dalam melakukan perdagangan dan impor kita perlu juga memperhatikan kondisi perekonomian dari penduduk kita sendiri. Impor sapi yang terlalu banyak akan menyebabkan harga daging sapi yang rendah dan akan menekan minat peternak sapi untuk membesarkan sapi-sapi mereka.
Inilah yang menyebabkan comparative advantage sebuah subyek yang susah namun juga sangat up to date sampai dengan kapanpun. Btw, link yang saya sebutkan diatas juga sangat menarik dalam mengupas comparative advantage sebagai subyek yang perlu dipahami lebih lanjut
Semoga bermanfaat.
Trade and trade but do not trade too much! =)