Archives for posts with tag: investasi

Pernah dengar biro tur umroh “First Travel”? Kalau anda atau rekan anda ada yang ingin atau telah berangkat umroh, kemungkinan besar anda akan pernah mendengar nama biro tur tersebut. First Travel menjadi terkenal karena mereka menawarkan paket umroh yang sangat murah yaitu hanya sebesar Rp14-15 juta per orang. Sayangnya, nama besar “First Travel” mengalami guncangan beberapa saat yang lalu. Tidak lain dan tidak bukan karena mereka ingkar janji memberangkatkan jemaah yang telah mendaftar dan membayar untuk umroh.

Haaa? Kok bisa? Pada intinya mereka ingkar janji untuk memberangkatkan jemaah yang telah membayar meskipun jemaah tersebut telah menunggu setahun lamanya. Selengkapnya baca saja di sini: polemik keberangkatan umroh di First Travel. Perlu kita ketahui bahwa model bisnis First Travel: adalah anda bayar murah sekarang, untuk berangkat umrah 12 – 20 bulan yang akan datang.

Apa yang salah dengan model bisnis First Travel? kita perlu mengkritisi 2 bagian dari model bisnis dimaksud. Pertama, bagaimana dia bisa menetapkan harga yang sangat murah, hanya Rp15 juta, sedangkan pesaingnya mengenakan harga sampai dengan Rp19 juta untuk layanan yang sama. Kedua, kenapa kita harus menunggu berangkat umroh selama 12-20 bulan setelah membayar lunas?

Read the rest of this entry »

Advertisement

Inovasi proses bisnis peer-to-peer terjadi tidak hanya di bidang transportasi (Uber, Go-Jek, Grab), bidang pariwisata/hotel (airbnb.com) dan bidang lainnya, termasuk bidang keuangan.

Saat ini tersedia aplikasi atau platform bagi masyarakat untuk dapat memberi dan menerima pinjaman kepada orang lain secara online atau biasa disebut dengan peer-to-peer lending.

Beberapa aplikasi, website, atau platform yang menawarkan peer-to-peer lending adalah GandengTangan, Modalku, Investree, Crowdo, KoinWorks, Amartha, dan Mekar.

peer to peer lending indonesia

Masyarakat yang membutuhkan dana dapat melakukan posting mengenai kebutuhan dananya pada situs-situs tersebut dan kemudian masyarakat lainnya yang kelebihan dana dapat menempatkan dananya dengan imbalan bunga tertentu. Imbalan yang diberikan umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito. Pada salah satu situs, suku bunga yang ditawarkan tercatat sebesar 11% – 17% per tahun, tergantung dengan risiko dan karakteristik dari peminjam dana.

Konsep peer-to-peer lending tersebut adalah sebagai berikut:

image

image courtesy of modalku.co.id

Secara teori, bisnis peer-to-peer ini memberikan keuntungan bagi pemberi dan penerima pinjaman. Bayangkan kredit konsumsi bagi PNS skema potong gaji yang merupakan kredit dengan risiko rendah, saat ini menerima pinjaman dengan suku bunga +16% per tahun dari perbankan. Tentunya kita juga mau dong melakukan penempatan dana dengan imbal hasil sebesar 16% per tahun tersebut.

Read the rest of this entry »

Setelah tertarik dengan menghitung dan memastikan informasi atas produk reksadana sebagaimana saya tulis pada posting sebelumnya, saya jadi tertarik untuk mengulas beberapa hal mengenai karakteristik return dari reksadana.

Sekedar informasi bagi pembaca: Reksadana adalah suatu produk pasar modal. Produk reksadana adalah suatu bentuk penempatan dana oleh investor (masyarakat) kepada manajer investasi untuk dikelola sesuai dengan jenis penempatan yang disepakati, misalnya: saham, obligasi, dan produk lainnya. Penempatan dana oleh manajer investasi dibatasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Harga reksadana berfluktuasi tiap harinya, mengikuti jenis dari penempatan masing-masing produknya. Informasi lebih rinci dapat dilihat di: wikipedia reksadana.

Umumnya, kalau melihat brosur atau informasi mengenai produk reksadana yang dikelola oleh manajer investasi, kita akan disuguhkan informasi mengenai kinerja atau past performance dari reksadana tersebut. Beberapa sekuritas dan manajer investasi umumnya akan menginformasikan kinerja mereka selama 1 tahun s/d 3 tahun terakhir. Dari web infovesta.com, saya mencoba mengambil 5 produk reksadana berjenis saham dengan rating ***** s/d ****-. Produk reksadana yang saya ambil sebagai sampel adalah sebagai berikut:

rating reksadana infovesta

Informasi return tersebut di atas adalah return reksadana terhitung dari 1 Januari 2011 s/d 1 Juni 2016.

Banyak teman dan rekan saya yang beranggapan bahwa reksadana yang baik adalah reksadana dengan pertumbuhan growth unit yang tertinggi. Dalam hal contoh di atas, reksadana Pratama Saham adalah yang terbaik. Benarkah demikian? Read the rest of this entry »

Beberapa hari yang lalu, saya melihat brosur produk reksadana dari salah satu lembaga keuangan perbankan di Indonesia. Setiap kali saya melihat produk reksadana, saya langsung melihat bagian atau informasi mengenai return atau imbal hasil atas investasi produk reksadana tersebut. Btw, saya yakin bahwa banyak rekan-rekan sekalian yang sama dengan saya =P. Pada bagian return tersebut brosur manajer investasi yang melakukan pengelolaan reksadana, khususnya Saham, terdapat ilustrasi hasil kelolaan investasi sebagai berikut:

image

Informasi yang disampaikan pada brosur tersebut utamanya adalah return dari alternatif-alternatif investasi. Brosur tersebut memang tidak memuat informasi mengenai return dari produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan (manajer investasi) tersebut. Yang ada adalah return dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 10 tahun terakhir terhitung sejak tanggal 27 Feb 2004 s/d 27 Feb 2014 atau selama 10 tahun. Read the rest of this entry »

I’m pretty sure that most of you are interested in investing money.

Have you choose the investment portofolio that could give you the highest return on investment given your risk tolerance? I hope so.

Did you choose your portofolio yourself or are you following another peoples (experts) suggestion?

If you choose the latter answer you should check the return they advertised compared to the return you got.

Why?

Pretty sure that they compute the average monthly return or average annual return based on arithmetic means. Read the rest of this entry »

Dengan sedemikian banyaknya jumlah umat islam yang semakin kaya dan berkecukupan maka semakin besar pula keinginan untuk menunaikan ibadah haji. Untuk mendaftar haji pun harus antri hingga bertahun-tahun karena semakin banyaknya jumlah calon jamaah haji.

Siapa sih yang tidak ingin naik haji? bertamu di tanah haram? menikmati padang arafah?

Bagaimana dengan kita yang punya rencana untuk naik haji dan sedang mencari cara untuk mendapatkan uang untuk Ongkos Naik Haji (ONH) dengan cara menyisihkan uang dari hasil bekerja? Adakah investasi yang tepat jika kita ingin naik haji, sesuai dengan syariah dan tidak terkotori dengan riba?

Akhir-akhir ini semakin banyak perencana keuangan atau penjual emas yang berpromosi tentang gold based financial planning, gold syariah financial planning dan semacamnya yang ujung-ujungnya adalah menyatakan bahwa emas adalah instrumen terbaik untuk berinvestasi.

Apa sih keunggulan emas yang dibangga-banggakan itu? Read the rest of this entry »