Minggu lalu, saya mengikuti kelas Purpose of Finance. Kelas yang menarik. Dosennya bercerita tentang tujuan dan inovasi yang telah dilakukan oleh dunia keuangan dan manfaatnya terhadap umat manusia.

Bank, asuransi, dan mesin Automated Teller Machine (ATM) adalah beberapa contoh hasil inovasi di dunia keuangan. Bayangkan betapa mahalnya biaya pengobatan kalau tidak ada asuransi kesehatan. Bayangkan juga biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia untuk pengobatan kanker kalau tidak ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Pada dasarnya, finance adalah adanya kontrak keuangan antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Sebagai contoh, masyarakat menyimpan dana di bank karena adanya kontrak antara bank dengan masyarakat bahwa bank menjamin dana masyarakat secara aman dan dapat diambil sewaktu-waktu. Selain itu, bank juga berhak mengelola dana tersebut untuk disalurkan kepada pihak lainnya. Demikian dengan semua produk keuangan yang sophisticated. It is all about the “contract”.

Sembari menyimak penjelasan dari dosen di kelas, hati dan pikiran saya terketuk untuk bisa membuat sebuah inovasi keuangan dengan purpose untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh lingkungan sekitar. Kemudian saya sadar bahwa saya dan teman-teman sekitar yang saat ini sedang kuliah di UK dihadapkan dengan masalah bahwa kami harus membayar sewa properti dibayar dimuka untuk 6-bulan, dari yang umumnya dibayar secara bulanan.

Kok bisa? Ya, karena mahasiswa Indonesia di UK tidak memiliki UK based guarantor dan juga diragukannya kemampuan finansial seseorang dengan status pelajar. Secara garis besar, agen properti di UK mempersyaratkan penghasilan tahunan = 2,5 x biaya sewa per tahun. 

Perlu diketahui bahwa biaya sewa properti di UK, khususnya di London adalah MAHAL! Untuk sewa tempat tinggal dengan ukuran (small flat) di sekitar zona 2-3, kita harus membayar sedikitnya GBP1.000 (~Rp17.500.000 per bulan, kurs September 2019). By the way, dengan angka ini, maka perlu penghasilan tahunan minimal 2,5 x 1000 x 12 atau sekitar GBP30.000 atau sekitar IDR525.000.000. Beberapa teman saya yang membawa keluarga bahkan ada yang tinggal di flat dengan harga GBP2.000 per bulan.

Bayangkan kalau harus bayar sewa 6-bulan di depan + deposit setara 1,25 biaya sewa bulanan. Jumlah yang cukup besar. 

Ada beberapa alternatif untuk tempat tinggal yaitu student accomodation di universitas masing-masing atau international student housing. Keduanya relatif murah jika dibandingkan dengan properti milik perorangan dan bisa dibayar secara bulanan. Tapiiii, jumlahnya sangat terbatas dan antriannya panjang. 

Dengan asumsi bahwa mayoritas pelajar yang menempuh pendidikan di UK adalah didominasi oleh pelajar dengan beasiswa (baik dari donor beasiswa maupun kantor), akan ada mismatch karena adanya kebutuhan biaya 6-bulan dibayar dimuka sedangkan allowance dan/atau salary dibayarkan secara bulanan.

Kembali ke topik, how would finance help this problem? Saya rasa ada dua hal yang bisa dilakukan terkait dengan hal ini: asuransi dan/atau kredit.

Yang pertama, kita bisa saja mendekati perusahaan asuransi di Indonesia atau bahkan mendirikan special purpose vehicle di UK yang bertujuan untuk memberikan garansi kepada landlord atau renting agency bahwa pelajar di Indonesia worthy sehingga tidak perlu lagi untuk membayar dimuka untuk 6-bulan. Perusahaan tersebut akan memberikan garansi dan membayar sisa uang sewa apabila pelajar tersebut keluar dari rumah dan tidak bisa membayar uang sewa (dalam waktu 6 bulan). 

Begini skema dan hitungannya:

Jadi, kita meminta lembaga keuangan (ex: Asuransi) untuk dapat memberikan garansi terhadap pemilik rumah atau agen properti. Tentunya pelajar kita harus membayar sejumlah premi dan melengkapi dokumen tertentu untuk hal tersebut. Apabila nantinya pelajar Indonesia ternyata tidak dapat melanjutkan kuliah dengan alasan tertentu maka lembaga tersebut akan meneruskan biaya sewa untuk sisa bulan yang belum dibayarkan. Hitungannya bisa dilihat di sini.

Yang kedua, kita perlu menjelaskan permasalahan ini kepada pemberi beasiswa atau donor untuk dapat menjadikan letter of scholarship sebagai jaminan untuk meminjam dana kepada lembaga keuangan di Indonesia, hanya untuk kebutuhan housing. Saya yakin bahwa student loan adalah hal sangat mungkin dilakukan dan masih dapat dieksplorasi ke depan.

Selain itu, meminjam uang di bank untuk membayar sewa 6-bulan ke depan dengan jaminan scholarship adalah cukup menguntungkan. Alasannya adalah dengan membayar 6-bulan ke depan, kita dengan langsung telah melakukan hedge terhadap pergerakan nilai tukar GBP-IDR untuk biaya sewa. Hitungannya bisa dilihat di sini.

To wrap this all up, ada masalah yang dihadapi oleh pelajar Indonesia di luar negeri. Ada beberapa masalah yang dapat diselesaikan dengan bantuan finance atau kontrak keuangan, salah satunya adalah masalah housing. Hal ini perlu dijajaki oleh pelajar Indonesia dan asosiasi pelajar dimanapun berada. Because this is truly the purpose of finance: to help solve people problems through financial contracting.

At the end of the day, masalah tempat tinggal mahasiswa Indonesia di UK ini harus dipecahkan. Kita tidak bisa membiarkan masalah yang sama terjadi terus menerus tanpa ada solusi nyata yang perlu diusahakan bersama.

Ada video yang juga menjadi salah satu contoh purpose of finance yaitu: How Financial Engineering can Help Cure Cancer.

Semoga hal ini bukan hanya menjadi hal yang possible, but also practical.

Mohon kritik dan sarannya.

Happy Saturday

Advertisement