Berikut ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya:
Good Graphics, Bad Graphics (Part 1)
3 Grafik selanjutnya adalah sebagai berikut:
Contoh 3: Grayscale
Gambar diambil dari Wall Street Journal.
Harian sekelas “Wall Street” pun masih bisa melakukan kesalahan. Untuk gambar diatas misalnya, tidak ada informasi yang jelas terkait dengan state yang memilih Obama/Romney untuk Pemilu AS tahun 2012. Mungkin kalau gambar tersebut dicetak dengan warna pasti hasilnya berbeda. Masalahnya adalah, anda harus selalu bersiap untuk hal yang tidak diperkirakan sebelumnya, yakni pencetakan hitam/putih/grayscale.
Untuk pencetakan grayscale, anda harus menggunakan tanda untuk legenda pada gambar. Legenda untuk grayscale harus lebih dari sekedar warna, dia harus ditambahkan simbol atau garis.
Berikut adalah reproduksi saya dengan warna grayscale dari gambar diatas:
Obama’s Divided Nation
Untuk dicetak 1 warna hitam saja pun juga bisa, asalkan ada tambahan simbol atau garis sebagai legenda pada gambar.
Gambar 4: Perbedaan Satuan
Seringkali kita dihadapkan dengan data yang harus ditampilkan dalam grafik namun sayangnya dia memiliki satuan yang berbeda. Hasilnya adalah data ambiguity jika data yang memilik satuan yang berbeda tersebut tidak ditampilkan pada dua sumbu Y seperti gambar berikut:
Gambar diperoleh dari: Building a Bigger and Better Adaro Energy
Dari gambar diatas, selain perbedaan satuan untuk Strip Ratio (Rasio) dan Cash Cost (US$/Tonne), terdapat perbedaan yang jauh atas nominal pada data dimaksud seperti:
Tahun 2008: 4.5 dengan 27
Tahun 2009: 5 dengan 27… dan seterusnya.
Maka dari itu, grafik tersebut sebaiknya ditampilkan dalam dua sumbu Y (left axis dan right axis) dengan reproduksi sebagai berikut:
Jauh lebih gampang kan dibacanya =) Gambar ini juga mempermudah proyeksi dari grafik sebelumnya yang disebutkan bahwa perkiraan coal cash cost untuk tahun 2012 adalah antara 39-42
Gambar 5: Pie Chart
Pie chart is the poorest of all chart.
Pie chart tidak dapat menyampaikan informasi dengan baik kepada pembaca grafik. Hindari penggunaan pie chart jika:
- Tidak terdapat data yang signifikan dibandingkan yang lain, minimal 2.5x lebih tinggi dari yang lain
- Hanya terdapat 2 kategori data dan lebih dari 7 kategori data
Contoh penggunaan pie chart yang tidak tepat adalah sebagai berikut:
Dan contoh pie chart yang bagus dan informatif adalah:
Data diatas mudah dibaca mengingat terdapat 1 data yakni USA yang signifikan porsinya terhadap data lainnya. Lalu bagaimana jika kita harus menampilkan data proporsi jika kita tidak menggunakan Pie Chart? Simple saja, gunakan Bar Chart.
Berikut adalah contoh tambahan untuk penggunaan pie chart yang kurang tepat:
Sumber: Laporan Tahunan Bank Besar di Indonesia (ga usah disebutin yak =P)
Gambar tersebut add little means to the data beside it. Seharusnya malah tidak perlu ditampilkan pie chart. Lebih baik data tersebut ditampilkan dengan menggunakan Bar Chart sehingga tidak perlu lagi menambahkan data disebelahnya. Reproduksi sebagai berikut:
Done. That’s all. 5 contoh tersebut adalah beberapa kesalahan dasar yang sering kita lakukan dalam membuat Grafik. Saya yakin banyak teman yang bisa membuat grafik dengan sangat indah dan mudah diterima oleh pembacanya.
Semoga bermanfaat!
Selamat membuat grafik =)