Business talk alert
____________________________________________________________________________________________

Saya pernah mendapatkan kepercayaan dari dosen untuk mengedit dan proof reading sebuah proyek pembangunan pabrik semen baru di Indonesia. Anda pasti tahu pabrik semen yang saya maksud. Suatu hari, saya pernah diajak makan bareng setelah sekian lama mengerjakan laporan yang beratus-ratus halaman tebalnya.

Kami makan di warung makan sate buntel terkenal di Surabaya, lokasinya dekat dengan stasiun gubeng. Saya akui bahwa sate buntelnya memang uenakkkK!!! Ternyata di lokasi tersebut ada dosen lain yang juga ikut terlibat dalam proyek yang sama. Sekian dulu introduksinya, mari kita masuk ke dalam topik intinya. heheh…

Setelah makan, saya diajak ngobrol oleh ketua proyek tersebut:

P: Hen, rumahmu dimana?
H: Di kemayoran pak, di daerah tugu pahlawan.
P: Ow, dekat ya dari sini,, Ayahmu kerja apa?
H: Ayah saya kerja wiraswasta pak, jualan..
P: Jualan apa? -berpikir sejenak- Susah tidak mendapatkan suplai barang yang dijual?

Saya tertegun dalam hati.
–Wow, orang ini memang praktisi bisnis yang luar biasa.

Ada 2 hal yang bisa saya dapat dari pertanyaan tersebut:

  1. Kalau mau melihat secara cepat dari prospek sebuah bisnis jualan produk itu salah  satunya adalah bagaimana suplai dari barang yang dijual tersebut. So, if you are starting a business in selling products, jangan pilih bisnis dimana suplai dari produk yang anda jual adalah murah dan tersedia di mana-mana. Pilihnya produk yang suplai barangnya sedikit sulit tapi bisa dijaga kontinuitasnya.
  2. Tidak perlu waktu lama untuk mengetahui prospek dari sebuah bisnis atau industri. Ada beberapa pertanyaan kritis yang dapat diajukan untuk mengetahui kinerja dari bisnis atau industri tersebut.

Jawaban dan pembicaraan lanjut dari bincang-bincang tersebut tidak ditampilkan disini, yang pasti saya mendapatkan cukup banyak ilmu selama berinteraksi dengan individu-individu yang terlibat.

Oh, iya.. saya jadi teringat tentang sebuah artikel di Harvard Business Review yang saya lupa judulnya tapi berisi tentang Quick view of an industry performance. Di sana dibahas bahwa performa industri tidak hanya diukur dari angka-angka yang ada di laporan tahunan tetapi juga beberapa hal kritis seperti yang saya sebutkan dalam poin ke-2. Kalau anda tertarik dengan artikel tersebut,, sayangnya saya sudah tidak punya. Hehe,,

Im loving this post!

Still being a Jobseeker. xD

Advertisement