Archives for posts with tag: gowes

Tiba saatnya saya untuk menulis pengalaman ikut even Jawa Pos Cycling Bromo 100 Km (dari Surabaya – Bromo finish Wonokitri via Puspo). Beautiful Climb, Beautiful Challenge. Rute lebih lengkapnya bisa dilihat di sini. Even tersebut diadakan oleh Jawa Pos pada tanggal 11 April 2015 yang lalu. Btw, ini adalah pertama kalinya saya ikut even gowes yang resmi. Hehe..

jawapos bromo 100 km

Untuk biaya keikutsertaan pada even gowes Bromo 100 km memang agak mahal sih. Ada tiga paket keikutsertaan yang dapat dipilih, yaitu:

a. Paket 1 – Rp890.000: Gowes Bromo 100 Km (Pulang Gowes sendiri, jadi total gowes 200 Km) Haha…

b. Paket 2 – Rp1.390.000: Gowes Bromo 100 Km (Pulang diangkut bis)

c. Paket 3 – Rp2.490.000: Gowes Bromo 100 Km (menginap di Hotel Pullman tanggal 10 s/d 12 April 2015). Biasanya dipilih oleh peserta yang berasal dari luar Surabaya atau luar Jawa Timur.

Saya sendiri memilih paket 2. Yang milih paket 1 udah gila kali ya =P

Jumlah peserta dari Jawa Pos Bromo 100 Km di tahun ini pun meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni dari sebanyak 600 peserta pada tahun 2014 menjadi sebanyak 727 peserta pada tahun 2015.

Saya berangkat ke Surabaya pada hari Jumat, 10 April 2015 atas izin istri, sembari mengangkut sepeda =P

Sesampainya di Surabaya, saya harus mampir di Graha Pena Jawa Pos untuk mengambil jersey dan perlengkapan yang ditentukan. Saya sendiri mendapat nomor punggung 574. Jersey-nya dibuat dengan bahan yang  bagus, ditambah dengan motif polkadot. Di kejuaraan gowes dunia, jersey polkadot adalah jersey istimewa yang dikenakan oleh pesepeda yang mampu menempuh tanjakan secara cepat sepanjang kejuaraan.

Tanggal 11 April 2015 pun tiba. Sesuai jadwal, peserta diminta kumpul sejak pukul 06.00 WIB untuk mengikuti serangkaian acara pembukaan event gowes kali ini. Saya sendiri hadir sekitar pukul 06.05 WIB di Polda Jatim. Pertama kali sampai di lokasi, rasanya adalah keder, takut, sekaligus senang.

Keder karena banyak sekali pesepeda handal yang ikut, ditambah dengan sepeda balap yang keren dan harganya yang fantastis =P. Takut karena takut tidak sampai finish di puncak Wonokitri. Tapi ada senangnya juga, karena bisa ikut even gowes yang sangat ramai untuk pertama kalinya =)

Kalau saya tidak salah, cukup banyak juga pesepeda asing dari 12 Negara yang ikut dalam acara gowes kali ini.

Saya berharap untuk dapat menempuh seluruh rute yang telah ditentukan alias sampai finish, tanpa menuntun sepeda dan juga tanpa dibantu oleh panitia.

Read the rest of this entry »

Advertisement

Pada bulan Agustus 2014 yang lalu, saya memecahkan rekor pribadi saya untuk gowes sejauh total 101 km selama 14 hari. Untuk penghobi sepeda kelas berat, mungkin jarak sejauh itu dapat ditempuh dalam waktu 4-5 jam gowes full. Yah, mengingat saya saat ini juga bekerja dan sering pulang diatas maghrib, agak susah bagi saya untuk mencari waktu untuk gowes.

Sebenarnya, saya sudah menjadi pesepeda sejak akhir tahun 2012. Sepeda saya adalah sepeda MTB Xtrada 5 sebagaimana gambar berikut:

polygon xtrada 5 2015

Setelah selama hampir 2 tahun menjadi weekend cycling, saat ini saya semangat untuk gowes untuk menjaga stamina. Tujuannya adalah untuk dapat bangun larut malam menemani istri saya yang waktu itu sedang hamil dan sekarang Alhamdulillah sudah melahirkan anak putri yang cantik =)

Aniwei, saya ingin sharing mengenai 5 hal yang saya pelajari selama bersepeda. Hal ini saya harapkan akan dapat bermanfaat bagi anda yang tertarik untuk bersepeda atau baru memulainya.

Beli sepeda mahal = biaya maintenance tinggi.

Beberapa minggu lalu, saya mengalami kejadian yang tidak mengenakkan ketika bersepeda yakni terdapat 2 (dua) mata rantai yang bengkok. Saya kira murah saja untuk mengganti rantai yang baru. Ternyata harga rantainya jauh lebih mahal daripada rantai Motor. Harga rantainya sampai Rp250 ribu/seperempat juta (termasuk ongkos pasang). Gila kali ya.

Sejak itu saya berfikir, sepeda saya yang tergolong sepeda amatir (Polygon Xtrada 5.0) saja biaya perawatannya mahal apalagi sepeda pro. Analoginya mungkin sama dengan biaya perawatan motor Yamaha Mio dibandingkan dengan Kawasaki Ninja 250. Saya pun mengurungkan niat untuk membeli sepeda mahal.. Haha..

Kalau misalnya ada pembaca yang tertarik untuk membeli sepeda mahal >Rp20 juta, selalu ingat bahwa harga sepeda berbanding lurus dengan maintenance cost-nya.

Selalu lakukan pemanasan sebelum bersepeda.

Pemanasan adalah hal harus selalu dilakukan sebelum anda bersepeda. Semua pesepeda, baik yang sudah pro, selalu melakukan pemanasan sebelum memulai naik sepeda. Kenapa? bersepeda adalah aktivitas yang cukup berat apalagi jika menempuh jarak yang cukup jauh. Read the rest of this entry »