peta ntt

Berikut adalah pesan dan kesan yang saya sampaikan pada saat malam perpisahan dengan Bapak, Ibu, dan rekan-rekan sekerja di NTT.

—————————————————————————–

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat Sore dan Salam Sejahtera untuk kita semua.

Yth. Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTT

Yth. Pejabat dan Pegawai, THOS Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTT

Perkenankan kami, saya dan istri saya, untuk menyampaikan sepatah dua patah kata perpisahan.

Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang kami hormati,

Terakhir yang saya ingat, saya duduk di posisi Bapak dan Ibu sekalian sekitar satu setengah tahun yang lalu, mendengarkan kata-kata perpisahan Pak Hidayat. Jujur, saya tidak ingat betul kata-kata perpisahan yang diucapkan oleh Bapak Hidayat. Saya juga yakin bahwa Bapak dan Ibu sekalian juga akan lupa dengan kata-kata yang saya sampaikan. Yang saya ingat benar bahwa ada rasa sedih di setiap perpisahan. Begitu diumumkan bahwa saya pindah, saya kira hanya rasa bahagia yang menghampiri, ternyata saya juga merasakan hal yang sama, sedihnya meninggalkan kota ini.

Ya, saya mutasi ke Surabaya pada tanggal 28 Agustus yang akan datang. Pada hari itu, terhitung saya akan tinggal di NTT selama kurang lebih 4 tahun 5 bulan, atau kurang lebih selama 1/6 usia hidup saya. Saya bersyukur atas waktu saya di NTT tersebut, saya merasa tidak ada satu hal pun yang material yang membuat saya menyesal di tempatkan di sini. Malah ada rasa menyesal di diri saya karena saya belum dapat menyempatkan diri ke Alor, Waikabubak, Lembata dan beberapa tempat atau kegiatan lainnya.

Pada tahun 2011 yang lalu, Bank Indonesia menempatkan saya sebagai pengawas bank dan inilah saya saat ini. Saya yakin bahwa penempatan saya pada waktu itu adalah hal yang absurd. Saya sama sekali tidak punya background di bidang akuntansi atau apapun yang dibutuhkan mengenai hal tersebut. Tapi, entah bagaimana bisa saya menjadi pengawas Bank dan promosi ke Surabaya. Ya, itulah karier di hidup kita, siapa yang tahu kalau dulu saya bisa bekerja di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Saya bersyukur diberikan kesempatan untuk tinggal di NTT. Mungkin saya tidak akan memiliki pengetahuan seperti ini kalau misalnya saya tidak ditempatkan di sini. Ada beberapa kesempatan yang saya dapat maksimalkan, ada juga beberapa diantara yang tidak dapat saya manfaatkan sebaik mungkin. Saya tidak akan bisa menjelaskan hal yang terjadi secara rinci, semua hanyalah narasi yang saya buat dan saya kira-kira. Saya yakin bahwa lebih banyak hal yang terjadi di luar kendali saya dibandingkan dengan hal yang dapat saya kendalikan.

Apakah saya akan dapat memiliki segala hal yang saya miliki saat ini kalau misalnya saya tidak diterima apa adanya? tidak ditempatkan di sini? Tidak diterima di Bank Indonesia? Tidak punya uang untuk bayar uang penalti saya dari perusahaan sebelumnya ke BI? Tidak lulus di tahun 2009? BI Tidak ada pembukaan lowongan tahun 2009? Atau bahkan, kalau mundur jauh, bagaimana kalau saya tidak dibesarkan di keluarga saya saat ini?

Saya yakin ada faktor keberuntungan di dalamnya. Contoh kecil dari keberuntungan tersebut antara lain adalah kami dapat di mutasi pada saat yang bersamaan dengan berakhirnya jangka waktu kontrak rumah dinas Bank indonesia. Selain itu, saya pernah terjatuh dari motor pas pada hari yang bersamaan dengan mas Putu akan tinggal di rumah saya. Entahlah kalau misalnya dulu tidak ada teman seperti mas Putu. Oleh karena itu, tanpa mengesampingkan kerja keras, kami sadar bahwa yang kami peproleh saat ini adalah karena keberuntungan, belas kasih dari orang lain, dan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa. Diatas itu, perlu kita sadari bahwa di balik kesuksesan, ada keberuntungan di dalamnya. Dan dari keberuntungan itu, kita punya hutang kepada Tuhan Yang Maha Esa dan orang-orang yang mungkin kurang beruntung di luar sana.

Berapa orang di luar sana yang mungkin bekerja lebih keras dan lebih hebat tetapi tidak dapat menikmati apa yang kita nikmati hari ini bersama. Saya yakin bahwa semua yang kami terima dan kami alami di tempat ini adalah karena kemurahan hati Bapak dan Ibu sekalian. Semoga kita bisa dapat bersyukur dengan hal tersebut. Semoga saya bisa bekerja sambil belajar, guna memenuhi gap kompetensi saya di promosi tersebut, karena pada dasarnya kami pribadi masih belum siap.

Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang kami hormati,

Kami sadar bahwa pada saat ini kami ditugaskan ke Otoritas Jasa Keuangan selama satu setengah tahun terakhir hingga satu setengah tahun ke depan, meskipun status kami adalah pegawai Bank Indonesia. Saya juga tidak tahu, kalau dulu ada rencana pemerintah mendirikan Otoritas Jasa Keuangan pada saat akan masuk ke Bank Indonesia. Tapi, itulah, mungkin juga itu bagian dari yang kami sebut dengan keberuntungan di atas. Entah juga, kami tidak tahu benar.

Kurang dari 24 jam lagi, kami akan pergi untuk menunaikan tugas di tempat yang lain. Bagaimanapun juga pilihan kami nanti di akhir tahun ini, kami tetap sadari bahwa tempat ini lah yang membuat kami seperti saat ini. Senang, sedih, susah, bahagia, takut, berani, dan lain sebagainya yang kami alami turut membentuk diri kami seperti ini.

Semoga dengan kepindahan kami ke tempat yang baru, saya dapat merasakan hal-hal baik seperti yang saya alami di tempat ini. Saya yakin bahwa sedih dan senang itu selalu datang bersamaan. Demikian hal-nya yang saya alami sampai dengan saat ini. Pasti ada hal-hal baik yang saya peroleh di tempat ini, tidak akan saya peroleh di tempat yang baru. Demikian sebaliknya.

Beberapa harapan kami di tempat yang baru antara lain adalah kami sekeluarga ingin berusaha untuk memperoleh izin dalam rangka kuliah lagi di tempat yang baru. Untuk rekan-rekan yang lain, maafkan kalau saya telah menjadi contoh yang buruk. Di mana pun kita berada, seharusnya tidak ada alasan untuk menuntut ilmu, khususnya dalam rangka mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan.

Akhir kata, kami harapkan Bapak dan Ibu sekalian dapat memberikan maaf kepada kami atas segala kesalahan kami, baik yang disengaja maupun yang tidak. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap seluruh pejabat dan pegawai yang ada di Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTT. Masih banyak yang dapat saya sampaikan, tapi biarlah itu menjadi kenangan kami sekeluarga. Yang pasti kami sangat menghargai semua hal baik yang rekan-rekan sekalian telah sampaikan kepada kami. Hal yang buruk atau yang tidak enak kami mohon agar kita sekalian dapat saling memaafkan dan saling menerima.

Semoga kita dapat bertemu lagi di kemudian hari dalam kondisi dan keadaan yang lebih baik lagi.

Terima kasih, dan semoga kita semua selalu dinaungi keberuntungan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

——————————–

Sampai jumpa lagi….

Advertisement